Halaman

Jumat, 16 Oktober 2015

Kagum

          Kagum itu ada kala hati ada kala pula bakti, kekaguman itu sesuatu yang menginspirasi perjalanan aktivitasnya sendiri, tanpa atau dengan disadari kekaguman itu menunjukkan buktinya tersendiri.

          Pahami matahari terbit, pahami pula kebenaran hati terbukti, di dunia ini tidak ada yang bakal menyangsikan bahwa hati adalah zat yang tidak akan pernah berbohong, yang sering berbohong itu mulut dan ucapan, yang sering memperkeruh itu pikiran, yang bermain logika kebenaran itu akal-pikiran, yang sering atau cepat bersedih itu perasaan, semuanya hati lah yang menanggungnya, hati lah yang terkena akibat konsekuensinya. Kebenaran hati adalah terhubung dengan Ilahi, bila hati sudah gelap tercemar kontaminasi kebohongan, maka mulut, ucapan, pikiran, akal pikiran, serta perasaannya akan membela kebohongannya tersebut? atau mengaku jujur dan memohonkan maaf atas kebohongannya itu? hanya hati itu sendiri yang mengetahuinya, seberapa hebat kualitas hati seseorang, diukur seberapa jujur dia istiqamah terhadap kebenaran hatinya sendiri.

          Renungan untuk kebenaran hati, jujur itu kadang pandai, kadang senang, kadang cerdas, tetapi tiga perempatnya adalah pahit, setelah tahu kebenarannya itu, ia ibarat menelan empedu pecah yang mengalir deras di tenggorokannya tanpa batas penghalang, mungkin pahitnya lebih pahit daripada bratawali, tapi mungkin setelahnya akan menguatkan jiwa dan mental karena tertempa oleh kepahitan hidup yang dialaminya sendiri.

          Manusia mana yang tidak ingin bahagia? manusia menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan aktivitas religiusnya adalah beribadah kepada-Nya, karena tak ada kebahagiaan tanpa ibadah terhadap-Nya. Tujuan kebahagiaan dunianya, juga tujuan kebahagiaan akhiratnya, itulah tujuan manusia, selain mengenal tuhannya ia juga mengenal manusia dan alam sekitarnya.

          Kekaguman itu hanyalah portal hati dan portal ilmu, yang mana sumbu penyambungnya adalah inspirasi pemerhati untuk mengesankan kesan-kesan jiwa dan hati ke suatu tulisan atau catatan yang tersurat, tujuannya untuk mudah diingat dan dihafal sebab peristiwa pemahaman itu termakbulkan.

          Apatah ada hasil pemikiran ini? ya ada, tapi sumbu penyambungnya tetap jiwa yang terkagumkannya itu, karena tanpa itu hasil pemikiran itu akan layu dan kering, tetapi tidak, jika hati itu pun terlibat di dalamnya, karena hati manusia yang jujur akan mudah membenarkannya jika memang benar menurut hati manusia yang bersih dan tulus. begitu pun hati manusia akan menampiknya jika terbukti telah terkontaminasi oleh kebohongan atau kedustaan-kedustaannya, jikalau benar berdusta, maka hati akan merasa kecewa berat, jikalah prasangka, maka pembuktianlah yang menjadi destinasi akhirnya.

          Bergabungnya para hati manusia yang baik adalah bagian inti dari akar kekaguman manusia selama ini, karena kualitas inti yang terbaik ada di bagian penggabungan ini, bukan kebenaran hati yang digabungkan, sebab jika benar maka poligami akan disetujui oleh inti ini, namun yang dimaksud adalah penggabungan ilmu, karena ilmu intinya digabungkan, maka kecepatan otak berpikirnya yang melesat. Kebenaran hatinya tetap terjaga dan tetap terasah kehatinuraniannya.

          Aneh, itulah yang terlintas dalam benak hati manusia? ko bisa,  ko dapat berpikir secepat dan semelesat itu? aneh bin ajaib, sampai habis berpikir tak ada kata-kata untuk dituangkan lagi, akhirnya ikuti alurnya, bergabung dengan kekagumannya itu, hingga akhirnya terbukalah pintu portal itu bahwa untuk memahaminya hanya cukup tahu bahwa kekurangan kelebihannya ada di keduanya, hingga cukup adil untuk mengetahuinya serta untuk memahaminya kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar