Halaman

Jumat, 30 Desember 2011

Meneladani Kisah Nabi Adam a.s. dan Nabi Muhammad Saw

A.   Meneladani Perilaku Tobatnya Nabi Adam a.s.

Kita bisa mengambil pelajaran  dari kisah Nabi Adam a.s. Di antara pelajaran dari kisah Nabi Adam a.s. yang bisa kita ambil adalah sikap tobat Nabi Adam a.s.

Nabi Adam a.s. adalah utusan Allah (nabi). Dia merupakan hamba pilihan. Dialah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Walaupun dia seorang nabi, namun dia merupakan manusia biasa seperti kita. Dia juga makan, minum, sakit, dan berbuat salah (dosa).

Nabi Adam a.s. pernah berbuat salah (dosa). Salah (dosa) Nabi Adam a.s. adalah memakan buah khuldi. Allah SWT telah melarangnya, tapi Nabi Adam a.s. khilaf karena bujukan setan sehingga Nabi Adam a.s. memakannya. Hal tersebut menyebabkan Allah SWT marah kepada Nabi Adam a.s. dan menyuruh Nabi Adam a.s. keluar dari surga.

Nabi Adam a.s. menyadari kesalahan dan dosa yang telah diperbuatnya. Nabi Adam a.s. kemudian bertobat atas kesalahan dan dosa tersebut. Nabi Adam a.s. bertobat dengan sungguh-sungguh hingga Allah mengampuninya. Nabi Adam a.s. berjanji tidak akan melakukan kesalahan lagi.

Sebagai anak muslim, kamu harus bisa meneladani sikap tobat Nabi Adam a.s. tersebut. Jika kamu berbuat salah kepada teman atau kepada siapa pun, akuilah kesalahan yang telah kamu lakukan dan mintalah maaf kepadanya. Janganlah kamu gengsi mengakui kesalahan yang telah kamu perbuat. Janganlah kamu gengsi untuk meminta maaf. Meminta maaf itu merupakan perbuatan yang sangat mulia. Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat mulia.

Contoh perbuatan salah dan dosa adalah menghina teman, jahil kepada teman, membenci teman, mencuri barang teman, dan memfitnah teman. Semua itu merupakan perbuatan dosa. Janganlah melakukan perbuatan-perbuatan tersebut! Jika kamu pernah melakukan perbuatan-perbuatan tersebut segeralah meminta maaf kepada temanmu dan bertobatlah. Setelah itu, jangan pernah mengulangi perbuatan dosa tersebut !


B.   Menceritakan Muhammad sebagai Uswatun Hasanah

Dalam perjalan hidupnya sejak kecil hingga diangkat menjadi rasul, Muhammad sangat pantas dijadikan suri teladan yang baik. Muhammad mempunyai kepribadian yang sangat tinggi. Muhammad terkenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya, baik dalam perbuatan maupun perkataan sehingga Muhammad mendapat gelar Al-Amin, yang berarti orang yang dapat dipercaya.

Muhammad sejak kecil hingga dewasa tidak pernah menyembah berhala, walaupun beliau hidup di lingkungan masyarakat jahiliah yang menyembah berhala. Muhammad juga memiliki sifat-sifat kerasulan, seperti siddiq, amanah, fatanah, dan tablig.

Sifat-sifat kerasulan itu telah Muhammad miliki sejak kecil. Sebagai contoh, saat Muhammad membawa dagangan Khadijah. Muhammad berdagang dengan baik sehingga memperoleh keuntungan yang luar biasa.

Keuntungannya tidak ada yang diambil. Semua keuntungan diserahkan kepada Khadijah. Hal ini dikarenakan Muhammad memiliki sifat amanah (dapat dipercaya) dan sidiq (benar). Muhammad selalu menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya. Muhammad tidak pernah mengingkari kepercayaan yang diterima. Sungguh mulia sifat Muhammad. Dapatkah kamu meneladaninya?

Selain bersifat amanah dan siddiq, Muhammad juga mempunyai sifat fatanah, yang berarti cerdas. Hal ini ditunjukkan pada saat Muhammad menyelesaikan masalah kaum Quraisy saat peletakan Hajar Aswad di Ka’bah. Muhammad dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cerdas dan bijaksana. Tidak ada seorang pun dari mereka yang merasa tersakiti dan dirugikan. Mereka merasa puas dengan cara penyelesaian Muhammad.

Setelah Muhammad diangkat sebagai nabi dan rasul, beliau semakin matang dalam bersikap. Akhlak beliau sungguh mulia dan menjadi uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi seluruh umat. Sebagai siswa muslim kamu harus senantiasa menjadikan Nabi Muhammad Saw menjadi uswatun hasanah dalam hidup sehari-hari.


C.   Mencontoh Sifat Rasul Sidiq, Amanah, Tablig, dan Fatanah

  1. 1. Siddiq

Siddiq berarti benar. Maksudnya, Rasulullah Saw itu selalu bersikap dan berkata dengan benar.

Sebagai anak muslim kamu harus selalu bersikap dan berkata dengan benar sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Setiap muslim tidak boleh berkata bohong, baik kepada orang tua, guru, maupun teman. Jika kamu berbohong, kamu akan dibenci Allah dan orang-orang yang telah kamu bohongi.

Jika kamu selalu bersikap dan berkata dengan benar, maka kamu akan disayangi Allah dan orang-orang yang ada di sekitarmu, terutama orang tuamu. Bukankah kamu senang jika disayang Allah dan orang tuamu?

  1. 2.  Amanah

Amanah berarti dapat dipercaya. Maksudnya, Rasulullah Saw dapat dipercaya semua perkataan dan perbuatannya.

Sebagai anak muslim kamu harus bisa mencontoh Rasulullah Saw., yaitu menjaga amanah (kepercayaan). Jika kamu diberi kepercayaan (amanah), kamu harus menjaganya dengan hati-hati dan tidak boleh berkhianat. Jika kamu bisa menjaga kepercayaan yang kamu terima, maka kamu akan terus dipercaya. Jika kamu mengkhianati amanah yang kamu terima, maka kamu tidak akan dipercaya. Kamu bahkan akan dijauhi oleh teman-temanmu. Oleh karena itu, sebagai anak muslim kamu harus selalu menjaga amanah.

Amanah itu bisa berbentuk pesan orang tua, janji kepada teman, tugas dari guru (PR), dan lain sebagainya.

Contoh hal tersebut sebagai berikut. Jika kamu berpamitan kepada orang tuamu akan berangkat sekolah, maka kamu harus berangkat ke sekolah. Kamu tidak boleh bermain.

Jika kamu berangkat sekolah, berarti kamu menjaga amanah. Jika kamu tidak berangkat sekolah, tapi bermain bersama temanmu, berarti kamu tidak menjaga amanah.

Jadilah anak yang selalu menjaga amanah, maka kamu akan disayang Allah, orang tua, guru, dan teman-temanmu. Biasakanlah menjaga amanah dari kecil !

  1. 3. Tablig
Tablig berarti meyampaikan. Maksudnya, Rasulullah Saw bertugas menyampaikan kabar baik dan peringatan kepada kita semua.

Sebagai anak muslim kamu harus selalu menyampaikan sesuatu yang baik kepada setiap orang, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Ingat, yang harus kamu sampaikan adalah berita yang baik, bukan berita yang jelek, bukan pula berita yang membicarakan kejelekan orang lain.

Contoh berita yang baik adalah memberi tahu teman yang tidak masuk sekolah bahwa Bu Guru memberi PR agar temanmu bisa mengerjakan PR di rumah.

Selain menyampaikan berita baik, kamu juga harus membiasakan diri mengingatkan teman untuk selalu berbuat baik dan selalu beribadah kepada Allah.

  1. 4. Fatanah
Fatanah berarti cerdas. Maksudnya Rasulullah Saw itu sangat cerdas. Rasulullah Saw bisa menangkap berita dengan baik dan jelas. Selain itu Rasulullah Saw juga bisa menyampaikan berita tersebut dengan baik dan jelas pula. Rasulullah Saw juga sanggup menerima isi Al-Qur’an tanpa ditulis dan dibaca. Semua isi Al-Qur’an (wahyu) disampaikan oleh Allah melalui Malaikat Jibril tidak dalam bentuk tulisan tapi dalam bentuk ucapan. Semua itu bisa diterima Rasulullah dengan baik dan jelas. Wahyu tersebut kemudian disampaikan kepada kita semua dengan baik dan jelas pula.

Sebagai siswa muslim kamu harus menjadi anak yang cerdas, sebagaimana Rasulullah Saw. Untuk menjadi anak cerdas dan pandai, kamu harus belajar setiap hari. Kamu harus rajin membaca buku-buku yang bermanfaat. Selain membaca buku, kamu juga bisa mengembangkan pengetahuanmu dengan cara memerhatikan lingkungan sekitarmu dan alam semesta.

Jadilah anak yang rajin belajar dan buanglah semua rasa malas dalam dirimu ! Kamu pasti menjadi anak yang cerdas dan pintar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar