Halaman

Sabtu, 31 Desember 2011

Ketentuan Salat


A.   Rukun Salat

Rukun salat merupakan perbuatan yang wajib dilakukan ketika salat. Jika salah satu rukun salat tidak dilakukan, maka salat tidak sah. Jika salat tidak sah, maka salat tidak diterima oleh Allah SWT. Agar salatmu diterima Allah SWT, maka ketahuilah dan lakukanlah semua rukun salat !

Rukun-rukun salat itu sebagai berikut:
1.    Niat (boleh diucapkan dan boleh dalam hati) sesuai dengan salat yang akan dikerjakan.
2.    Berdiri tegak bagi yang mampu, sedangkan yang tidak mampu berdiri boleh duduk, apabila tidak mampu duduk boleh berbaring atau tidur.
3.    Takbiratul ihram, dengan membaca Allahu Akbar.
4.    Membaca Surah Al-Fatihah.
5.    Ruku’ dengan tuma’ninah (diam sebentar).
6.    I’tidal dengan tuma’ninah.
7.    Sujud dua kali dengan tuma’ninah.
8.    Duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy) dengan tuma’ninah.
9.    Duduk akhir (duduk tawaruk).
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat atas Nabi Muhammad Saw ketika duduk akhir atau duduk tasyahud akhir.
12. Mengucap salam sambil menoleh ke kanan.
13. Tertib atau menertibkan rukun, artinya meletakkan tiap-tiap rukun sesuai urutannya.

Sebagai anak muslim kamu harus mengetahui dan hafal rukun-rukun salat. Rukun salat bukan hanya untuk diketahui dan dihafal sebagai bahan ujian, tapi harus dilaksanakan saat mendirikan ibadah salat. Apabila saat mendirikan salat semua rukunnya kamu lakukan, Insya Allah salatmu diterima Allah SWT.


B.   Sunah-Sunah Salat

Sunah-sunah salat merupakan amalan ibadah yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan menambah kesempurnaan salat, jika ditinggalkan tidak mendapat dosa dan tidak membatalkan salat.

Sunah-sunah salat yang perlu kamu ketahui yaitu sebagai berikut.

1.    Sunah-Sunah Salat yang Berupa Perbuatan:
a.    Mengangkat kedua tangan sampai telinga ketika takbiratul ihram, akan ruku’ dan bangkit dari ruku’.
“Dari Salim r.a., dari bapaknya, katanya, “aku melihat rasulullah Saw ketika beliau memulai salat, diangkatnya kedua tangannya hingga setentang dengan kedua bahunya. Begitu pula sebelum ruku’ dan ketika bangkit dari ruku’, tetapi beliau tidak mengangkatnya ketika bangkit duduk antara dua sujud.” (HR Bukhari dan Muslim).
b.    Meletakkan tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan keduanya diletakkan di dada atau di bawah dada.
c.     Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud.
d.    Diam sebentar sebelum dan sesudah membaca surah Al-Fatihah.
e.    Pada saat salat berjemaah hendaknya makmum mendengarkan bacaan imam, baik surah Al-Fatihah maupun surah atau ayat-ayat Al-Qur’an yang lain.
f.     Bersikap lurus waktu ruku’ dan sujud.
Sabda Rasulullah Saw.
“Dari Anas, Rasulullah Saw bersabda, Bersikaplah lurus jika melakukan ruku’ dan sujud, dan janganlah kamu membuka kedua belah lenganmu seperti anjing.” (HR An-Nasai).
g.    Meletakkan kedua telapak tangan di lutut ketika ruku’.
h.    Meletakkan atau menempelkan tujuh anggota tubuh saat sujud.
Sabda Rasulullah Saw.
“Dari Abdullah bin Abbas r.a., sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, Aku diperintahkan sujud dengan tujuh anggota dan tidak boleh melapisinya dengan rambut atau dengan pakaian, yaitu kening dan hidung, dua tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki.” (HR Bukhari dan Muslim).
i.     Bertelekan ke tanah ketika bangun dari duduk. Maksudnya, menumpukkan tangan pada tanah (lantai) ketika bangun dari duduk.
j.     Duduk sebentar sesudah sujud pada raka’at pertama dan ketiga, kemudian berdiri sambil bertelekan ke lantai.
k.    Duduk iftirasy, yaitu duduk di atas kaki kiri pada tasyahud awal atau duduk di antara dua sujud.

2.    Sunah-Sunah Salat yang Berupa Bacaan:
a.    Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram dengan suara berbisik.
b.    Membaca ta’awuz sebelum membaca Surah Al-Fatihah.
c.     Membaca amin setelah membaca Surah Al-Fatihah.
d.    Membaca surah atau ayat Al-Qur’an bagi imam atau orang yang salat sendirian setelah membaca Surah Al-Fatihah pada raka’at pertama dan kedua.
e.    Mengeraskan bacaan pada raka’at pertama dan kedua di dalam Salat Magrib, Isya, dan Subuh.
f.     Membaca takbir ketika mau ruku’, sujud, dan bangkit dari sujud.
g.    Membaca sami’allahuliman hamidah ketika bangkit dari ruku’.
h.    Membaca rabbana wa lakal hamdu ketikia i’tidal.
i.     Membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud.
j.     Membaca doa Robbigfirli warhamni wajburni warfani warzuqni wahdini wa’afini wa’fu’anni ketika duduk antara dua sujud.
k.    Membaca salam yang kedua sambil menengok ke kiri sehingga kelihatan pipi kiri belakang.
Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dikatakan sebagai berikut.
“Dari Amir bin Sa’ad r.a., dari bapaknya, katamya, aku melihat rasulullah Saw memberi salam ke kanan dan ke kiri, sehingga terlihat olehku putih pipinya.” (HR Bukhari dan Muslim)
           
Sunah-sunah salat dibagi menjadi dua, yaitu sunah ab’ad dan sunah hai’at. Sunah ab’ad maksudnya perbuatan sunah yang apabila ditinggalkan harus diganti dengan sujud sahwi. Sunah hai’at maksudnya perbuatan sunah yang apabila lupa atau ditinggalkan tidak perlu sujud sahwi. Sujud sahwi ialah sujud dua kali yang dilakukan karena sesuatu sebab atau hal, misalnya lupa tidak melakukan sunah ab’ad.

Sunah-sunah salat yang termasuk sunah ab’ad yaitu sebagai berikut.
a.    Membaca tasyahud awal
b.    Duduk dalam tasyahud awal

Orang yang lupa dalam menjalankan sunah ab’ad disunahkan sujud sahwi, orang yang lupa dalam menjalankan sunah hai’at tidak perlu sujud sahwi.


C.   Syarat Sah dan Syarat Wajib Salat

Salatmu akan sah dan diterima oleh Allah SWT jika memenuhi syarat sahnya salat. Disamping syarat sahnya salat, kamu juga perlu mengetahui tentang syarat wajib salat. Tidak sah salatmu apabila ada salah satu syarat sah salat yang kamu tinggalkan.

Syarat sahnya salat adalah sebagai berikut.
1.    Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
2.    Menutup aurat. Aurat ditutup dengan sesuatu yang menghalangi warna kulit (tidak tembus pandang). Aurat pria adalah antara pusar sampai lutut, sedangkan aurat wanita seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
3.    Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis.
4.    Menghadap kiblat (ka’bah).
5.    Telah masuk waktu salat dan mengetahui masuknya waktu salat.

Syarat wajib salat adalah sebagai berikut.
1.    Islam.
2.    Berakal.
3.    Balig (dewasa)
4.    Suci dari haid dan nifas.
5.    Dalam keadaan sadar (tidak tidur).
6.    Melihat dan mendengar. Orang yang buta dan tuli sejak lahir tidak dituntut dengan hukum karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum-hukum syara’.


D.   Hal-Hal yang Membatalkan Salat

Salatmu dikatakan batal kalau tidak memenuhi syarat-syarat dan rukun salat. Jika tidak memenuhi syarat dan rukun yang telah ditetapkan, salatmu harus diulang kembali agar tidak berdosa terhadap Allah SWT.

Hal-hal yang membatalkan salat yaitu sebagai berikut.
1.    Melakukan banyak gerakan (yang bukan gerakan salat).
a.    Tidak membaca niat.
b.    Tidak membaca takbiratul ihram.
c.     Tidak membaca Al-Fatihah.
d.    Tidak ruku’.
e.    Tidak sujud yang pertama dan kedua.
f.     Tidak i’tidal.
g.    Tidak duduk di antara dua sujud.
h.    Tidak tumani’nah saat ruku’, sujud, i’tidal, dan saat duduk di antara dua sujud.
i.     Tidak duduk tasyahud akhir.
j.     Tidak amembaca tasyahud akhir.
k.    Tidak membaca salawat nabi pada tasyahud akhir.
l.     Tidak mengucap salam yang pertama.
m.  Tidak tertib/tidak sesuai urutan.
2.    Meninggalkan salah satu rukun salat seperti berikut ini.
3.    Dengan sengaja berkata-kata (yang bukan bacaan salat).
4.    Makan dan minum yang disengaja.
5.    Meninggalkan salah satu syarat sahnya salat, seperti batal wudunya sebab kentut atau yang lainnya.

Hal-hal yang membatalkan salat di atas harus kamu ketahui karena jika kamu melakukan salah satu hal yang membatalkan salat, kamu bisa segera memperbaikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar