Halaman

Sabtu, 03 Desember 2011

Kisah Nabi Adam a.s.

Sebelum ada manusia, Allah SWT telah menciptakan malaikat dan iblis. Mereka tinggal di surga. Saat itu kedaan bumi sangat sepi. Pada waktu itu, di bumi hanya ada binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Untuk memelihara kelestarian bumi Allah SWT menciptakan makhluk yang bernama manusia. Sebelum manusia diciptakan, telah terjadi dialog antara Allah dan malaikat. Allah SWT berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.”

Para malaikat kemudian bertanya kepada Allah, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”

Allah berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Selesai berdialog, Allah pun segera menciptakan manusia. Manusia itu bernama Adam. Allah SWT menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah SWT meniupkan roh kepadanya. Adam kemudian tinggal di surga.

Setelah Adam tercipta sempurna, Allah memerintahkan kepada malaikat dan iblis untuk bersujud (menghormati) kepada Nabi Adam a.s. Malaikat pun segera menuruti perintah Allah, sedangkan iblis menolak perintah Allah tersebut. Iblis menolak perintah Allah SWT karena ia diciptakan dari api sehingga merasa lebih tinggi derajatnya dibandingkan Nabi Adam yang diciptakan dari tanah. Sebagai ganjaran atas penolakan itu, Allah SWTmengusir iblis dari surga dan melaknatnya hingga hari kiamat.

Iblis bersumpah untuk senantiasa menyesatkan Adam dan anak keturunannya sebagai balasan bagi Adam yang dianggap telah menyebabkannya diusir dari surga.

Semula Nabi Adam a.s. tinggal di surga seorang diri. Allah SWT kemudian menciptakan Hawa sebagai istri Nabi Adam a.s. Allah kemudian berfirman kepada Nabi adam a.s., “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu (tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim.”

Allah pun marah kepada Adam dan Hawa. Adam dan Hawa menyadari kesalahan yang mereka perbuat. Adam dan Hawa segera bertobat kepada Allah sampai Allah menerima tobat mereka. Walaupun Allah telah menerima tobat mereka tetapi mereka harus keluar dari surga untuk turun ke bumi.

Di bumi, mereka bekerja keras dan mengembangkan keturunannya. Keturunan mereka yang pertama kembar, yaitu Qabil (laki-laki) dan Iqlima (perempuan). Setelah itu lahir lagi kembar, yaitu Habil (alaki-laki) dan Labuda (perempuan).

Setelah keempat anaknya dewasa, Nabi Adam a.s. memperoleh petunjuk agar menikahkan Qabil dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima. Qabil menolak hal tersebut karena Iqlima lebih cantik dibandingkan Labuda.

Untuk memutuskan hal tersebut, atas petunjuk Allah, Adam menyuruh kedua putranya untuk berkurban. Barang siapa yang menerima kurbannya, dialah yang berhak menentukan pilihan jodohnya.

Untuk berkurban itu, Habil memilih seekor kambing yang paling bagus dan disayangi di antara binatang peliharaannya. Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek dari yang dimilikinya. melihat hasil kurban tersebut, Allah SWT menerima kurban Habil. Dengan demikian Habil berhak menentukan pilihannya.

Qabil sangat tidak puas dengan kejadian tersebut. Pada suatu kesempatan, atas hasutan iblis, Qabil membunuh Habil.

Setelah Qabil terbunuh, Qabil bingung, mau diapakan mayat Habil tersebut. Qabil pun duduk termenung sambil memikirkan mayat Habil. Pada saat Qabil termenung, tiba-tiba burung gagak berkelahi dan salah satu dari burung gagak itu mati. Burung gagak yang hidup kemudian mengubur burung gagak yang mati. Melihat kejadian burung gagak tersebut, Qabil pun segera mengubur Habil. Itulah kejadian pembunuhan dan penguburan pertama di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar